Jumat, 24 Oktober 2008

confession of a hollow

if it feels so right, how come it feels empty inside. rasanya mati, gelap, dan tak berasa. dingin tak menusuk, panas tak menyengat, mati pun tidak lebih buruk dari ini, kurasa. saat aku telusuri jalan raya dengan motorku, rasanya hanya kecelakaan atau bagaiaman aku mati di tengah jalan di atas motor itu. gila! mungkin saja gila...jalan sesak penat trasa sangat kosong di mataku. tertabrak pun rasanya tak akan sakit. mungkin saja. Pecundang, mungkin itu yang dikatakan temanku, bagaimana bisa menemukan hasil kalau hanya menunggu tanpa menjemput bola??
persetan, aku bahkan tak suka sepak bola. mungkin benar juga, mungkin juga iya. tidur di bawah naungan langit kelam tertutup awan terburai merah karena polusi kota, sialan! lantai terasa sangat dingin, kata temanku, hatiku terasa sangat dingin. aku ingin pergi dan aku tak akan perduli, itulah kegelapanku. berjanjilah untuk merahasiakannya temanku, karena saat kau merayupun aku tetap tak akan perduli, moralitas yang kau junjung kukubur dalam-dalam bersama totalitas angan bualan yang munafik! percayalah, ini terlalu liar untuk kau kekang dalam cinta.

Tidak ada komentar: